Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Waketum Gerindra Desak Menhan Prabowo Galak pada Kapal Kabel Tiongkok

Jumat, 22 November 2019 – 03:49 WIB
Waketum Gerindra Desak Menhan Prabowo Galak pada Kapal Kabel Tiongkok - JPNN.COM
Arief Poyuono. Foto: M. Fathra NI/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menolak tegas keberadaan kapal kabel asal Tiongkok di wilayah perairan Indonesia. Menurut dia, langkah tegas itu merupakan salah satu wujud menjaga kedaulatan NKRI.

"PR (pekerjaan rumah) baru Menhan menjaga kedaulatan negara kita. Tolak kapal kabel asing RRC (Republik Rakyat China, red) beroperasi di laut Indonesia," kata Arief, Kamis (21/11).

Politikus Gerindra yang dikenal sebagai aktivis pekerja BUMN itu menduga ada mafia yang menekan Kementerian Perhubungan mengabaikan asas cabotage. Semestinya asas cabotage akan membuat penyelenggara pelayaran dalam negeri benar-benar berdaulat di perairan sendiri.

Oleh karena itu Arief menduga ada kongkalikong yang membuat kapal kabel asing beroperasi. “Maka para pengusaha lokal yang telah melakukan investasi miliaran rupiah untuk pengadaan kapal berbendera Indonesia akan menjadi sia-sia. Sebab, kapal berbendera asing justru dibolehkan beroperasi di perairan Indonesia," kata dia.

Arief pun mendesak Kementerian Perhubungan tidak mengeluarkan surat persetujuan tentang pengunaan kapal asing. Alasannya, pembiaran atas kapal-kapal asing akan membuat industri pelayaran dalam negeri terpuruk.

"Begitu juga Kementerian Pertahanan, jangan sampai mengeluarkan surat security slearance dan security officer untuk kapal kabel CS Bold Maverick milik asing yang akan menggelar kabel di wilayah perairan Indonesia," tandas dia.(tan/jpnn)


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Menhan Prabowo Subianto menolak tegas keberadaan kapal kabel asal Tiongkok di wilayah perairan Indonesia.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News