Wakil Ketua DPRD Banten Dicecar Kedekatannya dengan Atut
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten H. Suparman dicecar mengenai kedekatannya dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Hal itu diungkapkannya usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Suparman diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak, Banten yang menjerat Atut. Ia mengaku ditanya belasan pertanyaan oleh penyidik.
"Saksi buat Bu Atut. Cuma 11-12 (pertanyaan). Ya ditanya itu saja, kenal enggak dengan Bu Atut? Saya bilang kenal," kata Suparman di KPK, Jakarta, Jumat (21/3).
Suparman yang keluar sekitar pukul 15.09 WIB mengaku tidak ikut dalam pertemuan dengan Atut di kantor Gubernur Banten pada 26 September 2013. Selain Atut, pihak yang hadir dalam pertemuan itu adalah calon Bupati dan calon Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah-Kasmin Saelan, dan advokat Susi Tur Andayani.
Dalam pertemuan, Amir melaporkan kepada Atut mengenai peluang dikabulkannya perkara permohonan keberatan hasil Pilkada Lebak. "Saya mah enggak ikut," ujar Suparman.
Akan tetapi Suparman menyatakan, bahwa dirinya adalah ketua tim sukses pasangan Amir Hamzah-Kasmin Saelan. Meski begitu, ia mengaku tidak ikut dalam proses gugatan.
"Saya kan ketua timses, tapi dalam proses gugatan saya enggak ikutan," ujar Suparman yang mengenakan kemeja batik lengan pendek.
Seperti diberitakan, Atut ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Lebak di MK. Atut dijerat dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.