Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat Dorong Kolaborasi untuk Optimalkan Potensi Lahan Basah

Rabu, 31 Januari 2024 – 22:42 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat Dorong Kolaborasi untuk Optimalkan Potensi Lahan Basah - JPNN.COM
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema 'Lahan Basah: Mengeksplorasi Potensi Kekayaan Sumber Daya Alam Kita' yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (31/1). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Pada kesempatan yang sama, Fungsional Madya Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/ Bappenas Dadang Jainal Mutaqin mengungkapkan arah kebijakan pemerintah terhadap lahan basah saat ini baru tertuju pada lahan gambut dan mangrove.

Diakui Dadang, saat ini kita menghadapi bencana yang mengancam kehidupan manusia. Setidaknya, jelas dia, ada tiga krisis yang mengancam manusia saat ini yaitu perubahan iklim, peningkatan polusi dan kehilangan keanekaragaman hayati.

"Hal itu sudah ditandai dengan tren peningkatan bencana pada beberapa tahun terakhir, yang didominasi bencana hydro meteorologi," jelas Dadang.

Menurut Dadang, dampak ekonomi yang ditimbulkan sejumlah bencana itu sejak 2020-2024 lebih dari Rp 500 triliun di luar kerugian kehilangan nyawa manusia.

Jika bencana itu tidak dicegah, tegas dia, akan semakin besar dampaknya.

"Visi pengelolaan lahan basah di Indonesia mengarah pada pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan ekosistem rendah karbon menuju visi Indonesia 2045," ujar Dadang.

Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Ayu Dewi Utari mengungkan pihaknya menargetkan restorasi gambut seluas 1,2 juta hektare dan restorasi mangrove seluas 600 ribu hektare di tanah air hingga akhir 2024.

"Dalam proses restorasi dibutuhkan pemutakhiran peta mangrove setiap tahun mengingat cepatnya perubahan yang terjadi," ungkap Ayu.

Indonesia kaya lahan basah yang nilai ekonomi dan ekologinya perlu mendapat perhatian lebih dalam upaya memanfaatkan dan mendukung pelestarian lingkungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News