Waktu Pencarian Korban Banjir Bandang Dairi Ditambah 2 Hari
jpnn.com, DAIRI - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi, Sumut.
Pada kesempatan itu, Gubsu meminta waktu pencarian korban yang belum ditemukan segera ditambah dua hari lagi.
Sebab standar pekerjaan hanya dilakukan tujuh hari, namun dapat ditambah dengan berbagai pertimbangan, seperti permintaan warga serta kemungkinan penemuan korban hilang.
Sebagaimana diketahui, dari 12 korban, lima diantaranya selamat, lima dari tujuh yang hilang sudah ditemukan, sehingga menyisakan dua korban lagi.
“Bolehlah ditambah dua hari lagi. Tolong yang muslim dikerahkan, karena (petugas) yang beragama Kristen, mereka mau merayakan Natal,” ujarnya, Senin (24/12/2018).
Menurutnya, kejadian ini tidak pantas disebut bencana karena Tuhan, melainkan ada unsur kelalaian manusia yang kemungkinannya dapat dilihat dari banyaknya kondisi hutan yang rusak di bagian hulu. Hal ini dibuktikan dengan material kayu bercampur lumpur yang tertumpuk di sepanjang aliran sungai dan merusak rumah, sawah serta memakan korban nyawa.
“Saya yakin ini ulah kita juga. Jadi saya minta ini diperiksa, kenapa bisa begini. Tolong diperiksa bagian sana (hulu), jangan-jangan ada yang tidak benar (perusakan hutan),” ujarnya saat mendatangi Desa Lokkotan,.
“Tuhan telah berikan kekayaan kita berupa air yang banyak, tetapi kenapa bisa membunuh. Jadi saya minta TNI/Polri, Pemerintah (Kabupaten) Dairi untuk kita menjaga bumi kita ini,” tegasnya.