Walah, Gara-gara KPK Anggota DPRD BantenTakut Ngantor
jpnn.com - SERANG - Kasus suap pembentukan Bank Banten yang tengah disidik oleh KPK tampaknya membuat para anggota DPRD Banten tidak lagi nyaman ngantor di gedung dewan. Belakangan ini hampir seluruh anggota enggan ngantor lagi di gedung tersebut, termasuk unsur pimpinan.
Pantauan Radar Banten (grup JPNN) selama dua pekan terakhir, hanya segelintir anggota dewan saja yang datang ke kantor. Apabila ada kegiatan di luar, mereka lebih memilih langsung ke lokasi kunjungan tanpa terlebih dahulu berkumpul di gedung DPRD.
Salah satu staf Komisi III DPRD Banten yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ruangan komisi memang kerap kosong. Para anggota Dewan hanya akan masuk ruangan apabila akan rapat paripurna.
“Tapi, kegiatan tetap dipenuhi. Enggak tahu agenda-agendanya sebab setiap anggota kan punya kepentingan masing-masing. Ada yang jadi anggota pansus, banggar, dan lain-lain,” jelasnya, Rabu (20/1).
Situasi serupa terlihat di ruangan fraksi. Paling parah, ruangan unsur pimpinan Dewan pun kini sering kosong. Ini berbanding terbalik dengan situasi sebelum kasus suap Bank Banten bergulir di KPK.
Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah yang terbilang paling rajin masuk kantor pun kini jarang terlihat di ruang kerjanya. Asep yang dikenal vokal memberikan keterangan media massa, kini mulai sering menolak berkomentar. Terutama soal kelanjutan pembentukan Bank Banten dan kasus korupsi yang mewarnainya.
“No comment dulu, saya ingin cooling down," kata Asep yang beberapa waktu lalu sempat diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus suap Bank Banten.
Sikap tertutup kepada media pun diperlihatkan sejumlah anggota dewan lainnya. Berbagi alasan mereka gunakan untuk menghindar diwawancara awak media.