Wali Kelas: Haizah Hasya Itu Siswi yang Ceria dan Pinter
"Terakhir kemarin, main ledekan karena kemarin itu kami disuruh duduk sebangku dengan laki-laki, terus kita ledekin gitu deh. Tiba-tiba dia marah. Biasa kita memanggil dia dengan sebutan Cina, karena mata dia yang sipit kaya orang cina," pungkasnya.
Terisa juga menerangkan, pada Jumat (6/10) ini, rencananya dia bersama Haezah bersama rekan kelasnya telah merencanakan akan mengadakan kerja kelompok di rumah Terisa.
”Kami tadi pagi (Kemarin, Red) sudah marah-marah, karena menanyakan Haiza yang tak masuk sekolah karena akan mengadakan kerja kelompok, ternyata kami dapat kabar sekitar pukul 09.00 wib, bahwa Haiza kecelakaan dan keadannya kritis,” ucapnya.
Dia menuturkan tak menyangka dengan kejadian ini.
Fairus, anak sekaligus adik korban kecelakaan maut di perlintasan kereta api Jalan Padjajaran, Way Halim, Bandar Lampung, tampak tertegun melihat proses pemakaman ayah dan kakaknya. Ia mengatakan sebelum kejadian, ayahnya menyuruh dia menunggu sementara mengantar kakaknya sekolah di SMP Al Azhar Bandar Lampung.
“Tadi pagi papi mau mengantar kakak ke sekolah. Kata papi, saya disuruh tunggu di rumah dulu. Setelah mengantar kakak, mau anter saya ke sekolah juga. Tapi lama betul nggak balik-balik. Terus, tiba-tiba di masjid ada pengumuman ada yang ketabrak kereta,” kata Fairuz sambil tertunduk lesu.
Menurut Fairuz, biasanya ayahnya tidak mengambil jalur menyeberang rel kereta api. Ayahnya selalu mengambil jalan lurus di Jalan Padjajaran ke arah sekolah kakaknya
“Biasanya nggak lewat situ. Saya nggak tau kenapa hari ini lewat perlintasan itu. Sebelum meninggal papi nggak ada juga omongan pesan apa-apa tadi pagi,” tambahnya, sambil sesekali melihat ke arah sang ibu yang menggendong adik bungsunya di depan makam.