Wali Kota Jogja Menolak Kebijakan Jokowi Naikkan BBM
jpnn.com - JOGJA – Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti (HS) akhirnya membubuhkan tanda tangan pada petisi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Langkah orang nomor satu di Pemkot Jogja ini dilakukan setelah para mahasiswa peserta demo yang menggeruduk Balai Kota Timoho kemarin (21/11) menodongnya untuk teken.
Aksi sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Se-Jogja ini ditemui wali kota di Jalan Ipda Tut Harsono di depan Balai Kota
“Saya ini wali kota hasil pilihan langsung rakyat. Jadi, saya juga merasakan apa yang dirasakan masyarakat karena terbebani dengan kenaikan harga BBM bersubsidi ini,” ujar HS di depan para mahasiswa dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Sabtu (22/11).
Awalnya HS sempat menolak menandatangani petisi yang dibawa para mahasiswa, meski dia menyetujui beberapa poin dalam petisi itu. Setelah berdiskusi singkat dengan Kapolrestabes Jogja Kombes Pol Slamet Santosa, wali kota pun akhirnya bersedia menandatangani petisi itu dengan alas punggung mahasiawa.
“Bismillah saya tanda tangani petisi ini,” ujarnya.
Petisi tersebut antara lain berisi tuntutan renegosiasi kontrak karya migas, pemberantasan mafia migas dan menasonalisasi aset-aset asing di bawah kontrol pemerintah yang mewakili masyarakat.
Dalam kesempatan ini, HS juga meminta jaminan kepada mahasiswa agar tidak ada aksi anarkistis selama demo menolak kenaikan BBM di Kota Jogja, seperti yang terjadi sebelumnya di Pertigaan Revolusi, Jalan Solo.
Menurut wali kota, masyarakat sudah terbebani dengan kenaikan harga BBM, sehingga jangan sampai semakin susah karena ada demo mahasiswa yang anarkistis.