Wali Kota Selamat dari Penyanderaan Teroris
Ia pun menegaskan, latihan ini tidak ada hubungannya dengan kondisi keamanan, khususnya di Kota Mataram.
Simulasi hanya untuk pemeliharaan kemampuan, agar prajurit Raider tetap siap sewaktu-waktu saat dibutuhkan dalam keadaan negara dengan situasi yang tidak diinginkan.”Logikanya, kalau tidak pernah dilatih, ketika terjadi sesuatu, susah,’’ kata Armansyah.
Armansyah menyampaikan, ada dua tim yang diturunkan dalam simulasi ini. Masing-masing 40 orang di wilayah Pulau Lombok dan 40 orang di Sumbawa. Kegiatan latihan ini, lanjutnya, merupakan agenda rutin setahun sekali.
”Tahun ini tempatnya di Mataram, karena wilayah Kodam IX/Udayana juga meliputi NTB dan NTT,’’ ujarnya.
Armansyah membeberkan skenario simulasi yang mengambil lokasi di sekitar Kantor Wali Kota Mataram. Diceritakan, sisa-sisa musuh dari Buleleng Bali melarikan diri ke Pulau Lombok tepatnya di Kota Mataram.
Pasukan Raider melakukan pengejaran dan berusaha melumpuhkan teroris yang telah menguasai objek vital Kantor Wali Kota Mataram serta menyandera wali kota.
”Pasukan Raider berhasil melumpuhkan teroris dan mengambil alih objek vital tersebut serta membebaskan pejabat yang disandera,’’ katanya. (ili)