Wali Kota tak Hadiri Pembukaan Pekan Gawai Dayak, Ini Alasannya
Terkait hal inipun, sebelumnya dalam pidato Midji yang dilanjutkan dengan diskusi bersama para guru honorer dan kepala SD dan SMP se-Kota Pontianak, ia menyiratkan bahwa dirinya dapat menghentikan pidato dan datang ke pembukaan Pekan Gawai Dayak jika sewaktu-waktu kehadirannya dibutuhkan.
"Saya akan tetap di lapangan, cuman di mana di mananya orang tidak tahu. Karena kami sudah sepakat, kalau ada kondisi tertentu di lapangan, saya bisa dihubungi cepat," ungkap walikota dua periode ini.
Selain itu, dia menyampaikan, selaku Walikota Pontianak harus menempatkan diri sebagai pihak yang netral. Menurutnya, pemimpin yang baik harus dapat berdiri di atas semua golongan.
"Kalau saya tampil, kan saya serba salah nih, tampil di sini (dibilang) begini, tampil di sana (dibilang) begini. Sudah, sebagai walikota, saya harus berdiri di atas semua. Semua orang adakan kegiatan apa pun di Pontianak ini kita ayomi. Kalau ada hal-hal, riak-riak, seperti ini biasa," papar Midji.
Yang lebih penting, lanjut dia, bagaimana semua elite yang ada di Kalbar dapat menyelesaikan setiap masalah yang muncul.
"Tidak hanya saat ini. Besok ribut lagi, tahun depan ribut lagi. Nah, masalah yang ada ini dikaji betul, selesaikan. Apa sih akarnya, selesaikan, supaya kita hidup tenteram, damai. Jadi, setiap kegiatan budaya nikmati, setiap kegiatan apa pun nikmati," jelasnya.
Guna ketenteraman bersama, ia juga meminta kepada masyarakat untuk cerdas menggunakan media sosial. Tidak sebagai ajang untuk mengompor-ngompori masalah.
Media sosial, menurutnya, bukan tempat membenturkan saudara sesama bangsa. Tapi buatlah suasana sejuk, damai.