Wali Kota tak Hadiri Pembukaan Pekan Gawai Dayak, Ini Alasannya
Tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tamu asing yang bersedia hadir, diantaranya Duta Besar Polandia, Duta Perwakilan Negara Malaysia, New Zealand, dan USA.
Terkait aksi damai yang dilaksanakan oleh Ormas dan umat Islam Kalbar pada hari yang sama dengan pembukaan PGD, menurutnya, itu merupakan hal yang wajar. Ia mempersilakan warga yang akan melakukan aksi itu dengan catatan tidak anarkis.
Pekan Gawai Dayak, kata Cornelis, akan tetap berjalan karena merupakan agenda nasional. Polri dan TNI sudah menyiapkan pasukan pengamanan karena acara budaya ini juga dihadiri tamu mancanegara.
Polda Kalbar memang mendatangkan 400 personel anggota Brimob dari Mabes Kelapa Dua untuk membantu Kamtibmas di Kalbar.
Kapolda Brigjen Erwin Triwanto menjelaskan, bantuan dari Brimob Kelapa Dua ini hanya langkah antisipasi.
Sementara itu, Walikota Pontianak, Sutarmidji, tak terlihat hadir dalam pembukaan Pekan Gawai Dayak tersebut. Ia memilih berada di rumah dinasnya untuk membuka dialog publik tentang pendidikan.
Kepada wartawan, pemilik akun Twitter @BangMidji itu menyampaikan bahwa dia terus memantau perkembangan terkini terkait isu-isu dua agenda kegiatan yang secara bebarengan dilakukan di kota Pontianak, yakni Pekan Gawai Dayak dan Aksi Bela Ulama.
"Kami sudah sepakat standby semua, di Rumah Radakng ada Pak Wakil (Edi Rusdi Kamtono,red). Saya yakin aman, koordinasi kami tidak harus terbuka, tidak harus semua orang tahu. Untuk pengamanan kami tetap koordinasi," tuturnya.