Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Walikota Perempuan Ini Diminta Blusukan Malam Hari

Rabu, 07 Mei 2014 – 09:07 WIB
Walikota Perempuan Ini Diminta Blusukan Malam Hari - JPNN.COM

Pernyataan sama diungkapkan H Harun Abdi Manaf. Menurutnya, masalah tempat hiburan karaoke sudah lama jadi perbincangan. Kalau pemerintah tidak bertindak, massa akan bergerak. "Kalau itu sampai terjadi, sangat parah akibatnya," tuturnya.

Ditegaskan, pemkot harus konsisten memantau perijinan tempat hiburan. Apabila itu memang melanggar, pemkot perlu tindak tegas, kalau perlu lakukan penutupan. Langkah tegas tersebut, akan didukung para ulama yang berada di belakang pemerintah. "Tidak perlu kuatir, jika ketegasan itu untuk amar maruf nahi mungkar."

Harun juga meminta wali kota tidak hanya blusukan pada saat masa pencalonan. Namun diteruskan hingga masa jabatannya berakhir. Sekali-sekali wali kota turun untuk melihat rumah kos yang menyimpang. Selain itu, lihat pula kondisi wilayah pada pukul 18.00 - 02.00.

Pada jam-jam itu, imbuh Harun, perempuan berpakain tidak sesuai norma dan adat ketimuran, banyak dijumpai sepanjaang jalur utama. Seperti Jalan Veteran, kawasan PLN, serta lesehan. "Karena itu, Tegal terkenal dengan ‘Kota Seribu PL.’ Inilah yang seharusnya diperhatikan serius oleh pemkot," paparnya.

Menanggapi itu, Wali Kota Tegal menegaskan, kaitan dengan karaoke yang meresahkan, sebagai seorang ibu dia mengamini. Sebab menyangkut pembinaan akhlak. "Saya sudah instruksikan lakukan pendataan."

Tercatat di Kota Tegal ada 17 tempat karaoke. Enam belas di antaranya berijin, dan 1 perijinannya Spa, tapi di dalamnya ada 2 room untuk karaoke. Untuk PL-nya sesuai data yang dimiliki sekitar 200 - 300 orang, rata-rata warga pendatang.

Keberadaan PL meresahkan masyarakat, di tempat kost terindikasi ada tindakan asusila. Maka dari itu, tutur Bunda Sitha, melalui forum silaturahmi yang digelar secara pribadi, meminta masukan dari para ulama terkait masalah karaoke, PL, kos-kosan dan sebagainya.

"Masukan untuk tetap blusukan, itu tetap kami lakukan dalam agenda kerja sebagai wali kota. Masukan masyarakat, karaoke meresahkan. Ini ditindaklanjuti dengan pengecekan fisik keberadaannya, hasilnya seperti yang saya sampaikan tadi."

TEGAL - Keberadaan  tempat hiburan (karaoke) dan kos-kosan yang mengarah pada kemaksiatan di Kota Tegal, cukup memprihatinkan dan meresahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News