Wamendag: Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa Dapat Diperluas, jika...
"ASEAN dan Uni Eropa sama-sama punya potensi dan telah memainkan peran penting dalam konteks global. Karena itu, kita harus menjaga sinergi dan kolaborasi tersebut dengan saling memahami satu sama lain, " kata Wamendag.
Surplus perdagangan internasional Indonesia baru-baru ini mencapai rekor tertinggi yaitu mencapai USD 54, 5 miliar pada 2022.
Surplus itu salah satunya ditopang dari perdagangan dengan Uni Eropa. Meskipun demikian, rasio perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa belum mencapai level yang diharapkan.
Indonesia berharap bisa terus mengisi pasar Eropa dengan berbagai produk yang bersegmen bukan hanya bahan mentah tetapi juga bahan baku dan bahan jadi.
Karena itu, menurut Jerry, Uni Eropa harus membuka pasar bagi produk Indonesia secara luas sebagaimana Indonesia juga menerima produk Uni Eropa.
"Harus ada kesetaraan dan mutualisme. Jadi, kedua pihak bisa mengoptimalkan potensi yang ada," tegas Jerry.
Wamendag mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjadi pembicara utama dalam dialog yang diselenggarakan Eurocham tersebut.
Selain itu, ada juga Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Picket. Dialog ini diharapkan memberikan masukan konstrktif bagi IEU CEPA khususnya dan kerja sama perdagangan dan investasi secara keseluruhan.