Wanita Mongol Itu Kembali Nongol
Oleh Dahlan IskanDi Hong Kong-lah Abdul Razak bertemu Amina. Yang memperkenalkannya bukan sembarang orang: Najib Razak. Bosnya sendiri. Saat itu Najib menjabat menteri pertahanan. Amina dibawa ke Prancis. Abdul Razak kecantol. Atau mencantolkan diri.
Banyak fotonya di sana. Berdua. Tapi, kelak, setelah pembunuhan Amina terbongkar, Abdul Razak menyesal.
Dia pernah curhat ke detektif pribadinya: Bala. Nama lengkapnya cuma satu kata. Tapi agak panjang nian: Balasubramanian.
Isi curhatnya, menurut Bala, mengharukan: ia itu sebenarnya hanya diminta mewarisi Amina. Semacam penerima piala berikutnya. Agar Najib terbebas dari Amina. Soalnya Najib segera menjadi wakil perdana menteri.
Bala lantas membuat pernyataan. Berisi curhatnya Abdul Razak. Bahkan dipastikan Amina punya hubungan khusus dengan Najib.
Pernyataan itu sebenarnya dimaksudkan untuk membela Abdul Razak nantinya. Tapi itu bencana bagi ia.
Bala dapat tekanan, ancaman, dan iming-iming. Ia diminta untuk membuat pernyataan kedua. Yang isinya berlawanan.
Tapi sebenarnya itu bukan Bala yang membuat. Ia tinggal tanda tangan. Membacanya pun tidak.