Wanita Tua ini Memanjat Jendela dan Kabur Lewat Genteng, Warga Mengiranya Maling, Ternyata..
jpnn.com, PROBOLINGGO - Seorang asisten rumah tangga (ART), Pariyem (44) terpaksa kabur dari rumah majikannya di Jalan Djuanda, Kota Probolinggo, Selasa dini hari lalu. Dia mengaku diperlakukan kurang manusiawi di tempat majikannya. Dia mengaku sering dipukul.
Kaburnya Pariyem di tengah malam itu dari rumah MN, membuat warga sekitar menaruh curiga. Apalagi dia keluar rumah melalui jendela lantai atas kemudian merambat melalui genteng.
Warga yang memergoki segera menangkap dan menginterogasi Pariyem. “Saya disangka maling, kemudian saya jelaskan kalau saya pembantu rumah tangga,” kata Pariyem.
Ditanya mengapa sampai kabur dari rumah majikan tengah malam, Pariyem mengaku, tidak betah lagi. “Tengah malam itu saya kelaparan karena tidak diberi makan. Saya juga sering mendapat perlakuan kasar,” ujarnya.
Mendengar penjelasan Pariyem, sejumlah warga kemudian mendatangi rumah MN untuk meminta klarifikasi terkait keluhan ART tersebut. Kedatangan warga itu juga diikuti anggota polisi, TNI, hingga pihak Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Pariyem pun berterus terang, sudah bekerja di rumah MN sekitar lima tahun. Selama bekerja dia sering tidak diberi makan dan mendapatkan perlakuan kasar. Termasuk anak perempuan Pariyem yang berusia sekitar 10 tahun, juga mendapatkan perlakuan kasar oleh MN.
Atas desakan Pariyem melalui mediasi yang dihadiri warga dan sejumlah aparat itu, MN mengakui, perbuatannya. MN bersedia membayar sisa gaji Pariyem yang sempat belum dibayarkan.
Sisi lain, US, suami MN mengatakan, selama ini keluarganya selalu memberikan hak-hak Pariyem sebagai ART. Dikatakan Pariyem dan anaknya, mendapatkan makan tiga kali dalam sehari.
US mengakui, selama ini gaji Paiyem memang tidak diberikan dengan alasan Pariyem ingin uangnya ditabung pada majikannya.