Wapres: Percepat Penanganan Dampak Banjir di Bima
jpnn.com - JPNN.com - Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam kunjunganannya ke Posko Tanggap Darurat dampak banjir Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (28/12), menginstruksikan agar penanganan dampak darurat banjir lebih dipercepat.
"Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, makin cepat makin baik. Makin lama biaya akan makin besar dan timbul penyakit, karena sampah dan lumpur. Juga makin keras endapan lumpurnya dan susah dibersihkan," ucap Sutopo.
Selain itu, JK kata Sutopo, juga memberikan arahan agar sumur-sumur warga yang kotor segera dikuras dengan pompa air. Demikian juga terhadap pembersihan sampah-sampah yang terbawa banjir, segera dipercepat. Untuk itu keterlibatan masyarakat sangat penting
"Wapres juga mengatakan, Pemda perlu menyiapkan peraturan daerah yang isinya menetapkan selokan di depan rumah adalah tanggungjawab pemilik rumah dan harus dibersihkan. Pembangunan selokan yang terbuat dari beton perlu dilengkapi tutup yang mudah dibuka untuk pembersihan," kata Sutopo.
Pada pertemuan dengan Kepala BNPB dan Wali Kota Bima, menurut Sutopo, JK juga mengingatkan pentingnya menyiapkan program perbaikan jangka pendek, menengah dan panjang agar penanganan bagi masyarakat yang terkena bencana dapat dilakukan dengan baik.
"Wakil presiden mengatakan, daerah rawan longsor dapat ditanami pohon bambu, karena lebih efisien dan kuat menahan longsor,” tukas Sutopo.
Selain ke posko tanggap darurat, JK dan rombongan menurut Sutopo, juga mengunjungi Rumah Sakit Lapangan Mabes TNI di Convention Hall. Kemudian mengunjungi posko pengungsi di Masjid Sultan Salahudin dan mengunjungi daerah terdampak banjir di sekitarnya.
"Wakil Presiden mengapresiasi penanganan bencana yang telah dilakukan oleh BNPB, Pemda NTB dan Bima, Kementerian Sosial, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Basarnas, K/L lainnya, NGO, relawan dan lainnya," pungkas Sutopo.