Wapres : Percepat Program Air Bersih
Kamis, 18 Desember 2008 – 09:14 WIB
Setelah menaikkan tarif air sesuai biaya produksi, Kalla menjamin akan menghapus atau menjadwal ulang utang PDAM. Pemerintah juga akan memerintahkan perbankan nasional membiayai investasi sambungan air bersih bagi PDAM di seluruh kabupaten/kota. Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum di Seluruh Indonesia) memprediksi, dana untuk membuat 10 juta sambungan air bersih PDAM sekitar Rp 85 triliun.
Kalla juga meminta masyarakat mengubah pola pikir dalam konsumsi air bersih. Menurut dia, selama ini terjadi salah kaprah karena orang kaya lebih banyak mandi dengan pancuran (shower) dibanding orang miskin yang menggunakan gayung. Padahal, jumlah air yang digunakan bila menggunakan gayung lebih banyak dibanding shower. ”Jangankan di rumah orang lain, di rumah juga saya begitu. Saya pakai shower, tapi staf (pembantu) saya pakai gayung,” katanya.
Menurut dia, pola pikir itu sama dengan ketika mengonsumsi bahan bakar di masa lalu. Orang kaya menggunakan elpiji, sementara orang miskin pakai minyak tanah. Padahal, harga produksi elpiji lebih murah dibanding minyak tanah. ”Kalau sekarang ditanya mengapa mandi masih pakai timba, mungkin mereka bilang saya tidak percaya PDAM. Bagaimana kalau sedang pakai sabun tiba-tiba air macet, mati kita,” selorohnya disambut tawa ratusan bupati/wali kota, ketua DPRD kabupaten/kota, dan direktur utama PDAM se-Indonesia. (noe/oki)