War Room untuk Merencanakan Kemenangan
Kedua, kenali musuhmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan peperangan. Setelah tahu posisi kita di TTCI, maka selanjutnya kita harus mengenali musuh.
Harus kita lihat musuh terdekat kita Malaysia atau Thailand di posisi berapa. Data tahun 2015 lalu misalnya, kita hanya di posisi 50 sementara Thailand di posisi 35 dan Malaysia di posisi 25. Lalu harus kita lihat juga di aspek-aspek mana saja mereka kuat dan lemah.
Tiga kekuatan utama Malaysia atau Top-3 Malaysia adalah Price Competitiveness (6), Business Environment (10) dan Air Transport Infratructure (21) sedangkan 3 kelemahan Malaysia atau Bottom-3 Malaysia adalah Environment Sustainability (119), Health and Hygiene (73) dan Tourist Service Infrastructure(68).
Sedangkan Top-3 Indonesia adalah Price Competitiveness (3), Prioritatization of Travel and Tourism (15), Natural Resources (19). Adapun Bottom-3 adalah Enviroment Sustainability (134), Tourist Service Infrastructure(101), dan Health and Hygiene (109).
Untuk Top 3 Indonesia bila kita menggunakan Taktik Marketing Mix 4P (Product, Price, Promotion, Place), maka dapat disimpulkan bahwa kita mempunyai Product yang bagus (natural and cultural resources kita bagus) dan kita mempunyai Price yang sangat bagus.
Namun dengan product dan price yang bagus, performansi pariwisata Indonesia sangat buruk dibandingkan dengan negara lain. Berarti ada sesuatu yang lemah, yaitu di promotion dan place.
Untuk promotion, kita sudah benahi besar-besaran dan menjadikan branding Wonderful Indonesia meloncat 100 peringkat, yaitu menjadi ranking 47 mengalahkan branding Amazing Thailand pada ranking 83 dan branding Malaysia Truly Asia pada ranking 96. Sehingga tugas kita adalah memperbaiki place, yaitu customer interfacing unit kita, antara lain kemudahan mendapatkan visa, pelayanan imigrasi, dan bandara yang ramah wisatawan.
Untuk Bottom-3 Indonesia, kita harus melakukan perbaikan besar-besaran. Misalnya untuk pilar environmental sustainability, kita harus mengimplementasikan konsep Sustainable Tourism Development yang diterbitkan oleh UNWTO.