Warga Australia Menyambut Keberagaman Budaya dari Warga Pendatang
Sebuah laporan terbaru di Australia menemukan sebagian besar warga Australia mengatakan keberagaman budaya adalah hal yang positif.
- Laporan menyebutkan 84 persen responden setuju jika keberagaman budaya adalah hal yang positif bagi Australia
- Ditemukan masih tingginya pandangan negatif terhadap warga asal Afrika, Asia dan Timur Tengah
- Pandangan negatif terhadap warga Muslim masih jauh lebih tinggi dibandingkan ke umat agama lain
Namun dalam waktu bersamaan warga pendatang diharapkan untuk lebih berintegrasi dengan nilai-nilai yang sudah ada di Australia.
Survei secara nasional ini dilakukan oleh Yayasan Scanlon yang melakukan dua survei untuk mengetahui keadaan masyarakat saat ini dan melihat bagaimana ketahananan warga menghadapi pandemi COVID-19.
Survei pertama dilakukan bulan Juli dan yang kedua di bulan November tahun lalu, melibatkan masing-masing 2.500 responden untuk yang pertama dan 3.000 responden untuk yang kedua.
Kesimpulan yang muncul adalah 84 persen responden setuju dengan pernyataan "kehidupan mulibudaya sudah merupakan hal yang bagus untuk Australia"', sementara 71 persen mengatakan "menerima imigran dari berbagai negara berbeda telah membuat Australia lebih kuat".
Namun survei juga menemukan "masih besarnya sentimen negatif" terhadap warga yang berasal dari Afrika, Asia dan Timur Tengah, dengan mayoritas responden menentang kebijakan pemerintah untuk membantu kelompok etnik minoritas mempertahankan tradisi dan kebudayaan mereka.
"Dukungan terhadap konsep kehidupan yang beragam budaya tidaklah diperluas menjadi dukungan mayoritas terhadap usaha mempertahankan budaya asal," kata laporan tersebut.