Warga Berebut Air Bekas Cucian Gong Sekati
jpnn.com - CIREBON - Jelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kesultanan Kanoman Cirebon menggelar ritual Nyiram Gong Sekati di Langgar Keraton, kemarin (10/1). Nyiram Gong Sekati adalah ritual membersihkan dan memandikan benda-benda pusaka yang akan digunakan pada acara panjang jimat.
Ritual Nyiram Gong Sekati dimulai sekitar pukul 09.00 dan dipimpin oleh Pangeran Patih Kesultanan Kanoman Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Qodiran. Sepanjang perjalanan menuju Langgar, lantunan salawat nabi terus didengungkan. Ratusan warga yang hadir di komplek Keraton Kanoman pun turut larut mengikuti iring-iringan gamelan yang dibawa para abdi dalem tersebut.
"Satu per satu perangkat gong dicuci menggunakan air bercampur bunga tujuh rupa, minyak wangi, dan bahan-bahan lain yang secara khusus dipersiapkan. Kemudian digosok dengan abu dan tumbukan batu bata merah menggunakan sabut kelapa,” ujar Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina ST.
Arimbi menjelaskan, seperangkat gong sekati merupakan kenang-kenangan dari Raja Demak. Setelah dimandikan, Gong Sekati tersebut ditata di Bangsal Sekaten Komplek Siti Hinggil. "Untuk dibunyikan pertama kali (tadi malam, red) dan disaksikan oleh Sultan," ucapnya.
Saat dicuci, ratusan masyarakat dari berbagai penjuru daerah di Cirebon sudah menyemut di sekitar langgar. Dengan peralatan tadah seperti botol, jeriken, dan ember, warga menunggu ritual selesai kemudian mengambil air bekas cucian Gong Sekati dari bak penampungan. Diyakini, air bekas mencuci gong itu membawa berkah dan berkhasiat. Kamini (50) misalnya. Warga asal Desa Karangkendal, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon rela datang dari pagi untuk mendapatkan air bekas cucian Gong Sekati. Ia mengaku rutin datang ke Keraton Kanoman saat ritual Nyiram Gong Sekati. "Saya biasa sama tetangga-tetangga di kampung, cari air berkah," ungkapnya.
Kamini mengaku percaya bahwa air bekas cucian Gong Sekati bisa membawa keberkahan hidup. "Biar sehat, kalau ada penyakit ya Insya Allah sembuh," katanya.
Ada lagi Darmi (46) warga asal Palimanan, Kabupaten Cirebon terlihat sumringah. Ia memegang erat botol bekas air mineral dengan ukuran besar yang penuh berisi air bekas cucian Gong Sekati itu. Darmi mengaku bersyukur ia bisa mendapatkan sampai sebotol penuh air yang diyakininya membawa berkah tersebut. "Kalau tahun lalu boro-boro sebotol penuh, dapat cuma sepertiga botol," ucapnya.
Menurut Darmi, ia sudah menyiapkan diri sejak subuh untuk ikut berebut air tersebut. Sejak terjun di usaha kue rumahan yang kini sudah dilakoni tiga tahun, ia rutin datang ke prosesi Nyiram Gong Sekati.