Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Warga Desa Ini 2 Persen Tunarungu-Wicara tapi Bebas Bercerita Apa Saja

Sabtu, 22 Juli 2017 – 00:05 WIB
Warga Desa Ini 2 Persen Tunarungu-Wicara tapi Bebas Bercerita Apa Saja - JPNN.COM
Ketut Kanta (kiri) bercerita di hadapan warga kolok di tempat berkumpul, Kawasan ekonomi Masyarakat Kolok Bengkala, Minggu (16/7). FOTO: BAYU PUTRA/JAWA POS

Jadilah Jawa Pos hanya memperkenalkan diri sebagai wartawan. Caranya, menempelkan telapak tangan di dada, kemudian membuat isyarat menulis di telapak tangan.

Dilanjutkan membuat isyarat bentuk pengait menggunakan telunjuk di atas kedua mata, sembari melakukan gerakan memotret.

Menurut Kanta yang juga fasilitator kolok di Bengkala, bahasa isyarat setempat lebih mudah dipahami. Khususnya bagi mereka yang bukan tunarungu-wicara.

’’Karena mereka membuat perlambang menggunakan benda yang ada di sekitar mereka sehari-hari,’’ tuturnya.

Maka, tidak heran bila sekitar 80 persen warga Bengkala, mulai anak-anak hingga dewasa, paham dengan bahasa isyarat.

Sebab, bahasa itu diajarkan oleh para tetangga ataupun kerabat mereka yang kolok untuk memudahkan komunikasi sehari-hari.

Ketut Deni Aka, seusai latihan yoga, membenarkan bahwa berbicara bahasa isyarat dengan tetangga-tetangganya yang kolok sudah jadi bagian keseharian.

’’Tapi, kalau saya ini mampunya sebatas percakapan umum sehari-hari. Kalau sudah sangat teknis sekali, baru dibantu Pak Kanta,’’ terangnya.

Hampir semua penduduk bisa memahami bahasa isyarat yang dikembangkan sendiri oleh warga tunarungu-wicara di Bengkala Kecamatan Kubutambahan, Buleleng,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News