Warga Dua Kecamatan Terancam Luapan Waduk
jpnn.com - CILEGON - Waduk Krenceng yang berada di Kecamatan Citangkil sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan bagi warga di Kota Cilegon. Bahkan, bila waduk milik PT Krakatau Tirta Industri (KTI) itu jebol, luapan airnya dapat menenggelamkan dua kecamatan sekaligus, yakni Kecamatan Citangkil dan Kecamatan Grogol.
Namun ironisnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon belum membuat wilayah atau area steril bagi warga terhadap ancaman bencana waduk buatan tersebut.
Situasi ini terungkap dalam Sosialiasi Analisa Keruntuhan Bendungan Kerenceng (Damrek) Kota Cilegon di Hotel Sari Kuring Indah (SKI) Cilegon, Selasa (11/2).
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Cilegon Abdul Hakim Lubis, Direktur PT KTI Muhammad Balbeid serta sejumlah pejabat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) di Kota Cilegon.
Direktur PT KTI Muhammad Balbeid mengatakan, saat ini volume air di Waduk Kerenceng mengalami peningkatan dua kali lipat bila dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 lalu, volume air di waduk terdapat sekitar 2,5 hingga 3 juta meter kubik.
Saat ini volume air naik menjadi 5,5 meter kubik, sementara daya tampungnya masih tetap yakni hanya sekitar 120 hektar saja. "Waduk ini tidak bisa diperluas lagi, namun hanya dilakukan pengerukan saja di bagian tengah area waduk," kata Balbeid.
Menurut Balbeid, waduk yang berada di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil itu dapat mengancam warga sekitar. Sebab, volume ketinggian airnya mengalami peningkatan sekitar 20,5 meter bila curah hujan sedang tinggi.
Meski demikian, dia mengaku telah melakukan antisipasi terhadap bencana yang ditimbulkan situ buatan itu.