Warga Dua Kecamatan Terancam Luapan Waduk
"Setiap seminggu sekali, kami melakukan pengecekan terhadap waduk kerenceng ini untuk mengantisipasi semua kemungkinan, seperti rembesan, kekuatan bendungan dan mengecek pintu air waduk. Kami juga menyewa konsultan untuk mengantisipasi adanya bencana di wilayah sekitar," terangnya.
Dikatakan Balbeid, saat ini memang banyak kendala mensterilkan Waduk Kerenceng dari aktivitas warga. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan juga cukup minim.
"Kami sulit mencegah warga untuk tidak beraktivitas di area waduk. Sebab, di Kota Cilegon minim pariwisata. Jadi waduk itu dijadikan tempat wisata. Padahal area waduk cukup berbahaya," jelasnya.
Dalam hal ini, Balbeid mengklaim, bila suatu saat terjadi bencana pihaknya berjanji akan bertanggung jawab. Kendati demikian pihaknya lebih mengutamakan antispasi dini dengan melakukan pencegahan.
"Tentu kami tidak ingin ada bencana yang mengancan warga sekitar. Sebab itu saat ini kami melakukan sosialisasi untuk menganalisis kemungkinan terjadinya bencana itu," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kesejateraan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kota Cilegon Soeparman mengaku, pihaknya belum membuat Detail Engineering Design (DED) untuk wilayah steril dari ancaman bencana Waduk Kerenceng itu. Ini dikarenakan anggaran yang disediakan minim. "Mungkin akan kita buat kemudian bekerjasama dengan PT KTI," akunya.
Di tempat yang sama, Sekda Pemkot Cilegon Abdul Hakim Lubis berharap, sosialisasi tersebut dapat mengambil langkah dalam antisipasi adanya kemungkinan bencana akibat waduk tersebut.
Menurut Lubis, bila bendungan waduk tersebut jebol tentu akan membawa dampak yang cukup besar terhadap warga Kota Cilegon. "Selain menyebabkan bencana dengan jebolnya waduk ini, juga dapat mengurangi persediaan air bersih bagi warga Kota Cilegon," katanya. (usm)