Warga Krayan Marah, Fasilitas Bandara Dibakar
Senin, 08 September 2008 – 04:16 WIB
Akibat aksi warga di bandara Nunukan, dua kaca pintu utama bandara pecah berantakan, dua gerobak angkutan barang serta tangga untuk naik ke pesawat hangus dibakar.
“Kami (warga Krayan) merasa dipermainkan dengan janji-janji kelancaran transportasi ke Krayan. Buktinya warga kami ada yang terpaksa bertahan di Nunukan karena tidak bisa pulang,” kata Robben.
Bukan hanya soal tidak bisa pulang, dikatakan Robben, tidak lancarnya transportasi udara mengakibatkan kesengsaraan warga Krayan, karena harga barang-barang kebutuhan masyarakat Krayan, utamanya sembako menjadi melambung tinggi.
Apalagi kata Robben, pihak perusahaan penerbangan yang selama ini menjadi rekanan Pemkab Nunukan untuk program subsidi angkutan penumpang dan barang, yakni Dirgantara Air Service (DAS) terkesan semaunya menentukan jadwal layanan penerbangan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada masyarakat. “Bagaimana tidak kesal. Setelah berjam-jam menunggu di bandara, tiba-tiba ada informasi tidak ada pesawat yang berangkat,” tegas Robben.
Dikatakannya, saat melakukan demo di pemkab beberapa waktu lalu, penerbangan ke Krayan sementara waktu normal. Tapi kelancaran itu hanya berlangsung 9 kali penerbangan. Setelah itu tidak ada kabar lagi.”Kami minta kepada pemkab untuk menunjuk rekanan perusahaan penerbangan dalam program subsidi ini, benar-benar perusahaan penerbangan yang memiliki pesawat. Dan tentu lebih aman,” pintanya.
Sementara itu di Krayan, terkait dengan permasalahan ini, warga juga melakukan aksi penyanderaan pesawat. Camat Krayan, Serfianus membenarkan aksi massa warga Krayan itu disebabkan persoalan transportasi tak kunjung membaik. "Sudah 7 bulan ini, penerbangan di Long Bawan stagnan. Kalau pun ada, tidak rutin," sebut Camat Krayan Serfianus.