Warga Krayan Marah, Fasilitas Bandara Dibakar
Senin, 08 September 2008 – 04:16 WIB
"Kami sudah menjalani kerja sama penerbangan bersubsidi dengan Pemkab Nunukan cukup lama. Tapi ketika itu, pembayarannya kadang 8 bulan baru cair. Sejak 2006, ketika pembelian bahan bakar harus langsung dibayar tunai, kami juga kesulitan keuangan," imbuhnya.
Sejak itu DAS terbang harus dibayar tunai, tidak bisa piutang. "Ketika kami tidak boleh terbang oleh pemerintah pada 2007 lalu, kami pun kesulitan biaya, sehingga berharap, habis terbang langsung dibayar untuk menanggulangi bahan bakar," ulasnya.
"Masyarakat di pedalaman tentu tidak tahu dengan urusan itu. Padahal, untuk membeli bahan bakar Avgas, harganya sudah Rp 7,5 juta per drum," imbuhnya.
Saat ini, DAS memiliki piutang dengan Pemkab Nunukan Rp 400 juta, dan hingga kini belum ada tanda-tanda bisa segera terbayar. Padahal, untuk 2008 ini, kontrak kerja sama Pemkab Nunukan dengan DAS untuk rute Tarakan – Nunukan - Long Bawan, nilainya Rp 3 miliar. "Tapi baru teralisasi Rp 400 juta, itu pun belum dibayar," imbuhnya. (ade/eff)