Warga Ngaglik Dukung Eri Cahyadi karena Kepanjangan Tangan Bu Risma
jpnn.com, SURABAYA - Semoga di tahun terakhir Tri Rismaharini memimpin Kota Surabaya, visi dan misi Bu Risma tak berhenti dan diteruskan oleh sosok yang tepat.
Itulah doa dari puluhan warga Ngaglik Gg V Kapasan Surabaya, Sabtu (7/3) siang kemarin. Penduduk yang mendiami daerah yang tak jauh dari Stadion Tambaksari itu sengaja berkumpul, berdiskusi dan menyatukan harapan untuk calon penerima tongkat estafet kepemimpinan dari Bu Risma.
Nina Agustin, Wakil Ketua RW 8 Ngaglik Gg V menyatakan, sosok yang paling diperhitungkan untuk bisa meneruskan visi, misi dan mimpi Risma adalah Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi. Menurut dia, Eri sudah sejak lama jadi kepanjangan tangan Risma.
"Beliau suka turun langsung ke kampung-kampung, mendampingi Bu Risma, ikut membantu program-programnya. Pak Eri bisa dibilang ‘orangnya’ Risma, pasti juga akan terus melanjutkan kinerja bagusnya," ujar Nina.
Warga Ngaglik yang juga punya kebanggaan karena jadi salah satu kampung unggulan di Surabaya Smart City (SSC) yang diinisiasi Eri, berharap ke depannya Surabaya tak jatuh ke tangan orang yang salah. Nina menambahkan, dibanding bakal cawali lain sejauh ini, prestasi Eri lah yang sudah kelihatan.
"Kepeduliannya, kerja kerasnya, sama kayak Bu Risma. Begitu juga program-programnya Bu Risma, kebanyakan Eri juga terlibat. Warga sini mendukung Eri karena sudah tahu dan merasakan hasilnya," katanya.
Selain itu, kata Nina, Eri Cahyadi sudah punya kiprah yang konkret. Beberapa di antaranya, Eri ikut berperan dalam pembangunan landmark alias tetenger baru Kota Surabaya, yakni Patung Suro dan Boyo setinggi 25 meter di Kenjeran. “Kami yang tinggal di Surabaya Timur dan pesisir Surabaya jadi punya lokasi jujukan baru. Artinya, Pak Eri Cahyadi juga berupaya untuk memeratakan pembangunan,” katanya.
Nina juga mendukung Eri Cahyadi karena banyak program untuk warga kecil yang terus dilakukan. Salah satunya, mewajibkan hotel-hotel besar di Surabaya untuk merekrut karyawan asli Surabaya sebanyak 30 persen dari total karyawan.