Warga Poso Digorok di Depan Istri
jpnn.com - POSO - Seorang warga Desa Padanglembara Kecamatan Poso Pesisir Selatan Kabupaten Poso tewas mengenaskan setelah lehernya digorok hingga nyaris putus oleh sekeolompok pria bersenjata pada, Kamis (18/9) malam. Warga nahas yang diketahui bernama Muh Fadli (55) digorok di depan rumahnya.
Informasi yang diperoleh Radar Sulteng (JPNN Grup), Jumat (19/9), pembunuhan sadis itu terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu korban bersama istrinya, Syahni (46), sedang menonton sebuah acara di televisi kedatangan tamu.
Setelah mengucap salam dan mengetuk pintu rumah yang sudah dikunci, istri korban beranjak dari duduknya dan kemudian beranjak membuka pintu. Saat pintu dibuka, terkejutlah Syahni, karena tamu yang diperkirakan sebanyak lima lima orang tersebut menggunakan cadar (sabo) dan bersenjata laras panjang.
Tanpa basa-basi, tamu tak diundang yang bersenjata dan bercadar tersebut langsung menanyakan keberadaan suaminya. Setelah melihat Muh Fadli sedang menonton, sekelompok pria bersenjata itu langsung menggiringnya ke halaman rumah dengan terlebih dahulu mengikat kedua tangannya di belakang.
Sebelum diikat dan digiring keluar rumah, Fadli sempat dianiaya dan dimaki-maki oleh para pelaku. "Istrinya sempat berontak. Tapi langsung ditodongkan senjata di kepalanya dan digiring masuk ke dalam rumah,” cerita warga.
Dari dalam rumah itulah, sang istri mendengar suara suaminya meregang nyawa dengan luka gorok yang nyaris memutus leher korban. “Sangat sadis dan tidak berperikemanusiaan,” jelas warga yang mengaku melihat langsung kondisi luka gorokan leher Fadli.
Setelah mengeksekusi korban, kelompok bersenjata misterius yang menjadi pelaku langsung bergegas meninggalkan lokasi. Beberapa saat kemudian polisi bersenjata lengkap mendatangi lokasi untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Poso.
Kapolres Poso AKBP Susnadi membenarkan kasus pembunuhan sadis yang dialami Muh Fadli. Polisi pun tengah menyelidiki pelaku dan motif pembunuhan sadis yang dialami Fadli. “Kita sudah melakukan olah TKP. Beberapa petunjuk sudah kita temukan dari peristiwa pembunuhan ini,” kata Susnadi.