Warga Sebut Pengajian yang Dihadiri Djarot Cuma Kedok
jpnn.com, JAKARTA - Aksi penolakan terjadi pada saat calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengikuti acara pengajian bulanan Majelis Taklim An Nisaa di Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3).
Lokasi penolakan tidak jauh dari tempat penyelenggaraan pengajian bulanan. Jaraknya sekitar 20 meter.
Sejumlah ibu-ibu terlihat membawa spanduk berisi penolakan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot.
Tulisan dalam spanduk itu adalah 'Kami Warga KR. Lontar Menolak Kedatangan Paslon 2 Ataw Penista Agama' dan 'Kami Warga Kramat Sentiong Menolak No 2'.
Perempuan yang mengenakan hijab putih itu mengatakan, penolakan itu ada kaitannya dengan perkara dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok.
Ahok kini berstatus sebagai terdakwa dugaan penodaan agama. Hal itu terkait perkataannya mengenai Surah Al Maidah ayat 51.
"Coba deh kitab agama kamu dihina, dinistakan, kamu mau? Pasti kita enggak mau. Kalau saya enggak mau Alquran, kitab saya, Allah saya dihina, itu aja dan saya menolak," kata perempuan itu sembari memegang spanduk penolakan di Kramat Lontar.
Hal senada disampaikan oleh Azizah, 57. Dia mengaku tidak mau agamanya dihina. Menurut Azizah, pengajian cuma kedok untuk kampanye.