Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Warga Sudah Lelah Tinggal Dekat Sampah

Jumat, 27 Mei 2016 – 16:17 WIB
Warga Sudah Lelah Tinggal Dekat Sampah - JPNN.COM
TPS Ilegal di Gadel. Foto: Radar Surabaya/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Siapa yang terima jika tempat tinggalnya dekat dengan tempat pembuangan sampah? Warga Gadel, Kelurahan Karang Poh, Kecamatan Tandes, Surabaya pun tidak ingin demikian.

Warga kesal, sudah dua tahun terakhir tempat tinggal mereka menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal. Para pemuda Gadel lantas mendirikan posko dan berjaga selama 24 jam sejak 14 Mei lalu.

 Mereka menangkap, mengingatkan, dan mengajak pembuang sampah yang nakal untuk membuang sampah pada tempatnya. Bau busuk yang menyengat bakal tercium setiap kali melewati Jalan Gadel Timur.

 Tepatnya di timur kantor Badan Diklat Provinsi Jatim. Ada lahan kosong yang kini jadi ''TPS Benowo mini''. Dalam dua tahun terakhir, lokasi tanah sengketa sejak 1973 tersebut berubah jadi gunung sampah. Panjang tumpukan sampah itu mencapai 50 meter. Tidak heran jika warga marah, lalu berdemo di lokasi.

''Kami minta hingga Senin depan (30/5) sampah sudah tidak ada lagi. Kalau masih belum ada tindakan, kami pindah sendiri sampah ke jalan raya,'' kata koordinator aksi Devin Andrianto yang hampir dua pekan ini menahan kesabaran. Dia ikut menjaga posko siang dan malam.

Sebelum berorasi, warga yang merupakan gabungan dari Bonek Gadel (Bogad) dan Arek Gadel PencintaAlam (Argapala) menggelar aksi damai. Sambil membawa spanduk bertulisan ajakan menjaga lingkungan, mereka membagikan masker ke pengguna jalan. Mereka turun ke jalan sejak pukul 06.00.

Sebelum beraksi, para pemuda gadel mendirikan posko di dekat lokasi pembuangan sampah. Mereka memanfaatkan pepohonan, kayu, dan bambu untuk mendirikan tenda beratap terpal. Sejak dijaga selama dua pekan lalu, warga berhasil menangkap puluhan pembuang sampah. Setiap melakukan penangkapan, mereka meminta KTP pembuang sampah.

''Hampir semuanya bukan warga kami. Sambil berangkat kerja, mereka kadang bawa sampah dari rumah, kemudian dibuang di lapangan ini,” keluh Devin. (sal/c15/end/flo/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close