Warga Surabaya Utara: Seandainya Ada Bu Risma Kedua, Itu Adalah Eri Cahyadi
Saat jadi kepala Bappeko, gaji juru pemantau jentik (jumantik) dinaikkan.
Belum lagi program Surabaya Smart City (SSC) yang membuat 500 kampung memiliki produk unggulan bernilai ekonomi agar bisa menyerap tenaga kerja sejak di level kampung.
Di Surabaya Utara juga, Eri meletakkan salah satu landmark (tetenger) baru Surabaya yakni Patung Suroboyo di Jalan Kenjeran setinggi 25 meter.
Patung yang jadi bagian pengembangan kawasan pemberdayaan ekonomi rakyat baru di Kecamatan Bulak itu menjadi bukti komitmen Eri terhadap warga Surabaya Utara.
"Beliau (Eri Cahyadi) adalah pembela warga pinggiran. Ketika ada orang minta bantuan, langsung action. Seandainya ada Bu Risma kedua, itu ya pasti Eri Cahyadi," tegas Mustofa.
Mustofa tahu sendiri karena Eri Cahyadi turun langsung dalam program pemberdayaan masyarakat.
Di Sentra Ikan Bulak, misalnya. Eri berkali-kali membenahi produk UMKM makanan dengan menghadirkan chef hotel berbintang lima untuk memberi pelatihan penyajian makanan. “Pak Eri juga membuat hotel-hotel di Surabaya merekrut arek Suroboyo jadi pekerja dengan mewajibkan 20 persen karyawan harus ber-KTP Surabaya,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Malik Saputra, tokoh pemuda Surabaya Utara. Menurutnya, Eri sudah sangat pas meneruskan Risma.