Warkop Digital Manfaatkan KUR untuk Tingkatkan Ekonomi Desa Bersama Alumni Prakerja
jpnn.com, JAKARTA - Pada 2021 ini, ekonomi nasional diharapkan akan mengalami recovery secara signifikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu kebijakan yang harus dilakukan yaitu peningkatan aktivitas dunia usaha.
Dalam mendukung peningkatan aktivitas dunia usaha, Pemerintah gelontorkan dana Rp 41,8 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR) Super Mikro atau pinjaman berplafon Rp10 juta tanpa jaminan pada tahun ini.
Warkop Digital turut mendukung program dan rencana pemerintah untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pemulihan ekonomi dan tingkatkan ekonomi skala nasional, dengan memberdayakan masyarakat desa di seluruh Indonesia.
Dengan perkembangan teknologi dan upaya membangkitkan UMKM Indonesia untuk naik kelas, melakukan Inovasi dan kreasi, Bencoolen Coffee memiliki program Warkop Digital, yang merupakan program pemberdayaan masyarakat desa melalui kedai kopi sederhana dengan fasilitas layanan digital, pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan dan digitalisasi desa.
Di samping itu, Bencoolen Coffee telah menjadi Mitra Edukator pelatihan Kartu Prakerja dengan total lulusan terampil sejumlah 21.000 Alumni Prakerja yang tersebar di seluruh Indonesia yang siap menjadi wirausaha handal dan pekerja profesional.
Bank Negara Indonesia (BNI) menawarkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro kepada alumni Kartu Prakerja. Kredit super mikro ini juga tidak membutuhkan agunan dan lama usaha tidak dibatasi minimal enam bulan seperti kredit makro melainkan hanya disyaratkan telah mengikuti Program Pelatihan Kartu Prakerja.
Penawaran tersebut adalah sebuah kesempatan emas bagi Alumni Kartu Prakerja sebagai modal untuk membangun usaha untuk tingkatkan ekonomi di desa, bertepatan dengan visi Warkop Digital.
Dengan adanya kebijakan tersebut, Warkop Digital ingin mendorong berkembangnya desa-desa secara berkelanjutan dari sisi digitalisasi desa, serta sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diterapkan untuk 74.000 desa se-Indonesia.