Warna-Warni Semifinal Liga Champions
jpnn.com, NYON - Maaf, tak ada nama Barcelona dan Manchester City dalam undian semifinal Liga Champions, di Nyon, Swiss, Jumat (13/4). Dua tim yang tinggal menunggu penahbisan juara di La Liga dan Premier League itu tereliminasi di perempat final Liga Champions.
Barca takluk 0-3 dari AS Roma di Stadio Olimpico sehingga kalah aturan gol tandang (meski agregat 4-4). Di Etihad Stadium, ambisi comeback City malah berujung kekalahan 1-2 dari Liverpool. The Citizens pun tereliminasi dengan agregat 1-5.
Lolosnya AS Roma dan Liverpool terbilang istimewa karena kedua klub saat ini masih berjuang mengamankan posisi empat besar (zona Liga Champions) di liga masing-masing. Giallorossi juga untuk kali pertama lolos ke empat besar, sedangkan kali terakhir The Reds merasakan semifinal satu dekade lalu (2007–2008).
Giallorossi dan The Reds sekaligus memberikan konfigurasi semifinal Liga Champions yang lebih berwarna seiring Real Madrid dan Bayern Muenchen berpeluang menyusul dini hari tadi WIB (12/4).
Sebab, kali terakhir semifinalis berasal dari empat liga berbeda adalah pada 2009–2010 (Bayern, Inter Milan, Barcelona, dan Olympique Lyon).
’’Saya pikir tidak ada semifinalis lainnya yang ingin berhadapan dengan Roma (setelah kemenangan 3-0 atas Barca, Red),’’ kata Direktur Olahraga Roma Ramon Rodriguez Verdejo alias Monchi kepada Roma TV.
Performa AS Roma memang luar biasa untuk melakukan misi comeback. Skema 3-5-2 yang diusung allenatore Eusebio Di Francesco (EDF) dengan Edin Dzeko dan Patrik Schick sebagai ujung tombak mampu meredam kreativitas dan agresivitas Lionel Messi, Luis Suarez, dan Andres Iniesta.
Dzeko mencetak gol cepat pada menit keenam dan menginisiatori penalti Daniele De Rossi (58') dan dipungkasi Kostas Manolas (82'). ’’Saya mengambil keputusan tersebut (memainkan formasi 3-5-2, Red) karena ingin kami bermain lebih melebar dan membuat kami bisa mengandalkan serangan balik,’’ kata EDF kepada Sky Sport Italia.