Warning dari Ibas Soal Risiko Penyebaran Pandemi Covid-19 di 2022
“Meskipun demikian, orang santun mengatakan, tidak peduli seberapa lambat anda berjalan, selama anda tidak berhenti!” tutur Ibas.
Oleh karena itu, pada pemaparan ini dia juga menyampaikan beberapa langkah dan solusi pengendalian pandemi yang dapat diterapkan untuk mempercepat penyelesaian krisis. Pertama, percepatan distribusi, alokasi, dan pelaksanaan vaksin secara universal. Hal tersebut penting bagi pemulihan kegiatan ekonomi dan vaksinasi untuk generasi muda (5-12 tahun), serta penting bagi akselerasi pemulihan sektor pendidikan Indonesia ke depan.
Kedua, penurunan biaya tes PCR (bagian dari testing dan tracing) akan dapat mendorong meningkatnya kinerja sektor transportasi dan pariwisata. Tentu sembari tetap mempertahankan protokol kesehatan Covid-19.
Ketiga, meningkatkan kontribusi gotong royong pihak swasta terhadap bidang kesehatan.
“Dapat melalui pembayaran pajak yang notabene adalah salah satu sumber utama anggaran belanja pemerintah dan merupakan bagian penerimaan negara. Selain itu, melalui vaksinasi mandiri yang dilakukan pihak swasta untuk mengisi celah distribusi vaksin yang belum optimal,” papar Ibas.
Kemudian, pembukaan usaha baru atau peningkatan skala usaha di bidang kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia juga diperlukan. Seperti pemenuhan kebutuhan akan alat kesehatan, obat-obatan, dan jasa kesehatan lainnya. Menurut Ibas program-program CSR juga sangat dibutuhkan dalam rangka kolaborasi pengendalian Covid-19.
Keempat, berkaitan dengan hal teknis kebersamaan dan kemandirian dalam tindakan pengendalian yang dilakukan swasta. Misalnya, tes rutin untuk pegawai, pesantren, dan lain sebagainya guna membantu pembentukan imunitas kelompok.
Terakhir, menurut Ibas kerja sama antar pihak juga perlu untuk ditingkatkan sebagai upaya pengendalian pandemi.