Wartawan Perang
Oleh: Dahlan IskanWaktu Amerika menyerbu Iraq pun Christ sangat kritis pada Amerika. Ia wartawan peliput perang. Di Iraq, Kuwait, Sarajevo, Argentina, dan Afghanistan.
Ia tidak mau tergabung dalam kelompok wartawan yang dilindungi tentara. Ia jalan sendiri. Dengan risiko tinggi.
Nama dan sikap independen Christ sangat terkenal. Suatu saat Christ diminta memberi pidato dalam wisuda sarjana di Rockford College –kini Universitas Rockford. Di dekat Chicago.
Rakyat Amerika tidak senang dengan orang seperti Christ. Dianggap tidak patriotik.
Saat mulai berpidato di kampus itu Christ sudah di-boooo. Di cemooh habis. Mikrofonnya dimatikan. Mikrofon penggantinya pun diputus.
Ruang wisuda itu menjadi sangat bising. Banyak yang membunyikan suara dengung dari alat tanduk kerbau.
Rupanya mereka sudah menyiapkan alat itu sejak sebelum ke kampus. Maka pidato Christ pun tenggelam oleh yel-yel ''God Bless America''.
Christ mengakhiri pidatonya. Singkat sekali. Itu pun tidak ada yang mendengar apa isinya.