Wasekjen PBNU Dorong Pelibatan Kiai di Perang Abad Informasi
Sekretaris jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) itu juga mengatakan, dalam menghadapi kondisi itu pula maka masyaralat juga harus mengubah mindset karena peperangan di abad informasi juga menyangkut ideologi. Sementara selama ini ketika berbicara masalah pertahanan negara hanya berfokus pada masalah peralatan militer.
“Cara berpikir ini harus dirubah. Sebab, mempertahankan ideologi bangsa dari pengembosan pihak-pihak asing juga masuk kategori menjaga kedaulatan," terangnya.
Menurut Hery, perang di era digital seperti sekarang lebih mengedepankan perang opini dan midset. "Perang era sekarang sangat soft, karena terjadi di wilayah opini dan mindset," jelas Ketum PB PMII 2005-2008 itu.
Karena itu, menurut Hery, Kemenhan dan PBNU sepakat untuk menjalin sinergi dalam upaya memperkuat pertahanan dan kedaulatan bangsa. Selain itu, PBNU juga mendorong upaya Transfer of Tecnology (ToT) Kemenhan untuk mewujudkan kemandirian industri dalam negeri.
"Intinya kami (PBNU, red) sepakat menjalin sinergi dengan Menhan. Upaya memperkuat pertahanan dan kedaulatan bangsa memang tidak bisa dikerjakan satu kelompok, butuh upaya semua elemen bangsa. NU memang punya tanggung jawab itu, namun tentu harus didukung semua pihak," katanya.(jpg/ara/jpnn)