Wasekjen PPP: Klaim Haji Lulung hanya untuk Cari Pembenaran
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Ahmad Baidowi mematahkan alasan Lulung Lunggana meninggalkan partai berlambang kabah dan berlabuh ke Partai Amanat Nasional (PAN).
"Terkait kabar hengkangnya Lulung Lunggana dari PPP karena dianggap PPP meninggalkan umat, itu klaim Lulung hanya untuk mencari pembenaran. Terbukti berdasrakan hasil survei, justru PPP yang dinilai dekat dengan umat Islam termasuk perjuangan di bidang program legislasi di DPR," ucap Baidowi, di Jakarta, Selasa (19/6).
Awi -sapaan Baidowi- pun menegaskan bahwa politikus yang beken disapa dengan panggilan Haji Lulung tidak lagi menjabat ketua DPW PPP DKI bukan karena pilkada, tapi memang hasil Muswil PPP DKI yang menetapkan Abdul Azis sebagai ketua DPW DKI.
"Sedari awal Lulung merupakan loyalis Djan Faridz yang melawan Pak Rommy (Ketum PPP Romahurmuziy-red)," tukas Awi.
Kemudian ketika Rommy menang secara hukum dan politik, kata Awi, Lulung meminta tetap dijadikan ketua DPW. Hanya saja pengurus PPP yang berjuang di belakang Rommy keberatan, karena ketua DPW sudah dijabat Abdul Azis hasil Muswil.
"Artinya, selaku politisi, Lulung tidak gentle mengakui kekalahan dalam proses politik. Hanya nunggu durian runtuh saja," ucap anggota Komisi II DPR itu.
Dia bahkan mengungkap bahwa DPP PPP yang sah di bawah kepemimpinan Rommy sudah banyak mengalah dan menawarkan beberapa kompensasi kepada Lulung termasuk tidak diganti dari jabatan wakil ketua DPRD DKI, dan dijadikan salah satu pengurus harian DPP yang membidangi pemenangan wilayah DKI-Jabar dan Banten.
"Bahkan tak kurang, sekjen Arsul Sani sendiri yang menawarkan hal tersebut. Terus terang saja untuk saat ini kalau jabatan ketua DPW tak bisa dipenuhi karena itu tidak mungkin baik secara politik maupun etika," kata Awi.
Karena itu, tambahnya, klaim Lulung yang mengaku dipecat dari jabatan ketua DPW gara-gara persoalan Pilkada DKI, yang melakukan pemecatan itu adalah DPP Djan Faridz yang memang mendukung Ahok.