Wasit Dituding tak Fair, Laga Persibat vs PSMS Sempat Ricuh
Namun, sayang 20 menit menuju pertandingan usai, kericuhan terjadi. “Kami enggak terima penalti tersebut. Karena hingga 70 menit, pertandingan menarik. Wasit masih fair. Nah, setelah itu wasit mulai mengeluarkan keputusan yang merugikan.
Puncaknya saat tuan rumah diberi penalti. Pada saat itu pemain mereka masuk ke wilayah penalti dan menjatuhkan diri, tapi Wanda (bek PSMS) disebut melakukan pelanggaran. Padahal wasit saat kejadian jauh, tapi tiba-tiba tunjuk penalti dan gol,” ungkapnya kepada pojoksatu saat dihubungi Jumat (29/8) malam.
Setelah itu, para pemain PSMS menanyakan ke wasit mengapa penalti. “Kami enggak terima penalti itu. Aspirasi anak-anak tak tersampaikan dan dalam keadaan emosi mengejar wasit hingga ke ruang ganti, wasit lari dan dijaga petugas.
“Nah, ketika kita mau mendatangi wasit, pemain kita Suhandi dipukul. Jadinya kita yang berantem dengan polisi,” ungkapnya.
Beruntung, Suhandi tidak mengalami luka akibat pukulan oknum polisi. Keadaan mulai tenang, saat Edy menjelaskan ke pihak keamanan bahwa tugas mereka mengamankan bukan memukul.
“Saya bilang, jangan main pukul sama oknum polisi tersebut. Alhamdulillah Suhandi enggak apa-apa,” jelasnya.
“Itulah keadaan emosi dan kita memang enggak terima penalti itu. Tapi pertandingan bisa selesai setelah itu. Kalau secara keseluruhan, anak-anak main bagus. Tercatat ada dua peluang yang harusnya gol dan pemain sudah one on one dengan kiper, cuma memang lini depan kita terburu-buru,” ungkapnya.
Soal peluang, Edy yakin PSMS masih punya peluang. “Tiga pertandingan lagi harus menang semua,” tegasnya. (nin)