Waskita Karya Butuh Rp 100 Triliun untuk Belanja Modal
jpnn.com - JAKARTA - PT Waskita Karya berencana menerbitkan obligasi infrastruktur senilai Rp 5 triliun. Rencana ini dilakukan untuk membidik dana repatriasi hasil kebijakan pengampunan pajak.
Masuknya dana repatriasi pengampunan pajak diharapkan kontraktor pelat merah ini, dapat memberikan manfaat banyak bagi perseroan. Waskita bisa menyerap dana itu melalui beragam instrumen investasi.
Direktur Utama Waskita M Choliq mengatakan, kebijakan pemerintah melakukan repatriasi pengampunan pajak dan menyalurkan itu untuk pembangunan infrastruktur merupakan langkah yang bagus.
BUMN infrastruktur, nilai Choliq, membutuhkan banyak modal untuk investasi sehingga dengan adanya sumber dana segar ini diharapkan program-program pembangunan nasional dapat tercapai.
“Target awal dana obligasi yang dibidik senilai Rp 5 triliun. Diharapkan tahun ini bisa direalisasikan. Tapi opsi untuk mendapatkan pembiayaan berbagai macam, bisa lewat IPO atau bisa melepas saham anak usaha, tentu juga lewat penerbitan obligasi yang akan diterbitkan tahun ini,” ujarnya, Kamis (1/7).
“”Dananya akan digunakan untuk membangun beberapa ruas tol, seperti tol Pemalang, Batang, Semarang. Total nilai proyek bisa Rp 15 triliunan. Rp 5 triliun dari instrumen itu, Rp 10 triliunnya dari instrumen equity,” ujar Choliq.
Hingga 2016 ini, Choliq menggambarkan, Waskita membutuhkan Rp 100 triliun belanja modal untuk membiayai kontrak.
“Waskita sangat berharap dengan diterapkannya aturan tax amnesty awal pekan depan oleh pemerintah. Kami telah memasang target awal untuk pendapatan dana repatriasi mencapai Rp 5 triliun,” katanya.