Waspada! Ada Kelompok Pemburu Obat Alprazolam
''Itu dibawa buat ngakalin resep dokter," jelas Suparti.
Petugas medis di puskesmas pun percaya dengan buku berobat akal-akalan itu. Mereka mengira Akbar dan dua rekannya tersebut memang sedang sakit dan membutuhkan alpra.
Suparti menuturkan, kelompok pecandu itu mengaku kerap dilanda kecemasan dan rasa gelisah. Juga, sulit tidur.
Mereka langsung menyebut alpra sebagai obat yang biasa diberikan dokter-dokter sebelumnya.
''Kelompok ini sangat berpengalaman. Jelas bukan satu atau dua bulan kecanduannya," ujar polisi dengan dua melati di pundak itu.
Setelah menyebut alpra, dokter pun mengiyakan. Bahkan, sebelum dikirim BNNK ke RSJ Menur, Akbar sempat mengatakan kepada Jawa Pos Mei lalu bahwa dirinya bisa mendapatkan 90 butir alpra di satu puskesmas.
Berdasar temuan itu, Suparti justru mengkhawatirkan pola lama yang biasa terbentuk di kalangan pecandu.
Dia takut tiga sekawan tersebut malah mengader orang untuk melakukan kegiatan sejenis.