Waspada, Debit Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Meningkat
jpnn.com, LUMAJANG - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebabkan debit banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalir di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) mengalami peningkatan, Senin siang hingga sore.
"Berdasarkan informasi dari petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur menyebutkan bahwa getaran banjir terekam pada Senin sejak pukul 11.39 WIB hingga pukul 17.50 WIB," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang saat dihubungi per telepon di Lumajang.
Sejauh ini, lanjut dia, banjir lahar dingin Gunung Semeru masih melewati jalurnya dan belum meluap ke jalan dan permukiman, namun debit air mengalami peningkatan yang signifikan.
"Kami mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan, sehingga lebih baik menjauh dari bantaran sungai," tuturnya.
Dia menjelaskan petugas dan sukarelawan melakukan pemantauan secara kontinyu terhadap derasnya aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru karena dikhawatirkan meluap ke permukiman warga.
"Debit banjir lahar dingin cukup deras di Besuk Lengkong di Dusun Curahkobokan, sehingga warga yang berada di hilir diminta selalu siaga dan waspada terhadap ancaman banjir tersebut," katanya.
Berdasarkan data PPGA Semeru di Gunung Sawur periode Senin pukul 12.00 - 18.00 WIB, aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl secara visual gunung jelas, teramati asap kawah warna putih tebal dengan ketinggian 300 meter.
Untuk aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak lima kali, embusan sebanyak empat kali, dan getaran banjir terekam satu kali dengan amplitudo 35 mm selama 2.520 detik.