Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Waspada, Memegang Kertas Tingkatkan Risiko Reproduksi

Sabtu, 22 Maret 2014 – 13:15 WIB
Waspada, Memegang Kertas Tingkatkan Risiko Reproduksi - JPNN.COM

jpnn.com -  

Setiap selesai melakukan pembayaran, anda tentu akan menerima bukti bayar, baik berupa bon, nota, atau kuitansi. Jangan anggap remeh, paparan terlalu sering dan tidak bersih saat memegang kertas tersebut dapat meningkatkan risiko masalah reproduksi dan neurologis.

Para peneliti melaporkan dalam The Journal of the American Medical Association (JAMA) bahwa bisphenol A atau yang lebih dikenal sebagai BPA biasanya masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan kalengan. Namun kini BPA juga bisa masuk dengan sentuhan langsung melalui kulit.

"Meskipun bukan sumber utama paparan, tapi sentuhan dari kertas juga bisa menjadi sumber tambahan yang tidak diketahui sebelumnya," kata Dr. Shelley Ehrlich, seperti dilansir laman News Max Health, Jumat (21/3).

BPA umumnya digunakan dalam proses pembuatan plastik keras dan telah dilarang penggunaannya di dalam produksi botol bayi. Selain itu, bahan kimia ini juga sering digunakan pada lapisan interior kaleng makanan, yang kemudian dapat larut ke dalam makanan yang disimpan dalam wadah tersebut dan berakhir di dalam tubuh orang yang mengonsumsinya.

Selain pada barang-barang tersebut, BPA rupanya juga ditemukan di dalam kertas termal. Kertas termal ini biasanya digunakan di dalam mesin fax dan masih umum digunakan pada produksi kertas bon, nota, atau bukti bayar. kertas ini dilapisi dengan bahan yang bisa berubah menjadi hitam ketika diberi efek panas. Printer mesin kasir biasanya mencetak angka dan huruf menggunakan panas.

Sebelumnya BPA telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi dan anomali perkembangan otak pada anak-anak yang terpapar dalam rahim. Tingginya kadar BPA dalam urine juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas di kalangan anak-anak.

Untuk studi terbaru ini, Ehrlich dan rekan-rekannya merekrut 24 mahasiswa antara tahun 2010 dan 2011. Para peserta berusia minimal 18 tahun dan tidak sedang hamil. Pertama, para peserta diminta untuk memegang kertas bon dengan tangan kosong. Satu pekan kemudian, mereka diminta untuk memegang kertas bon dengan mengenakan sarung tangan.

  Setiap selesai melakukan pembayaran, anda tentu akan menerima bukti bayar, baik berupa bon, nota, atau kuitansi. Jangan anggap remeh, paparan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News