Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Waspada, Stres dan Macet Di Jakarta Jadi Penyebab Hipertensi

Sabtu, 09 November 2019 – 05:21 WIB
Waspada, Stres dan Macet Di Jakarta Jadi Penyebab Hipertensi - JPNN.COM
Kemacetan di jalan tol. Ilustrasi Foto: dok.Jawapos.com

jpnn.com - Macet sudah jadi ‘makanan’ sehari-hari warga Jakarta. Tidak hanya bikin telat sampai tujuan, kondisi tersebut juga bisa memicu stres. Kombinasi antara stres dan macet yang dialami secara berulang oleh warga Ibu Kota bisa menjadi penyebab hipertensi alias tekanan darah tinggi.

Menilik data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 34 persen warga Jakarta memiliki risiko hipertensi. Mirisnya lagi, hipertensi tak lagi ditemukan pada warga lanjut usia (lansia), melainkan pada usia muda yang masih produktif.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid mengatakan bahwa stres berlebih memang bisa menyebabkan hipertensi. 

Senada dengan itu, dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter mengatakan bahwa stres psikogenik yang dialami oleh masyarakat usia muda memang dapat menyebabkan timbulnya hipertensi. Ini karena kondisi tersebut menyebabkan gejolak hormon-hormon di dalam tubuh.

“Tidak hanya itu, stres juga berpotensi menjadi ancaman terhadap aspek kesehatan lain. Misalnya saja, status kondisi lemak darah. Terdapat penelitian di Spanyol yang mengungkapkan adanya hubungan antara kondisi stres berlebih dengan masalah kolesterol tinggi,” jelas dr. Resthie. 

Stres bikin Anda mencari makanan enak dan rokok

Baca Juga:

Adanya tekanan yang datang setiap hari membuat Anda mencari pelarian untuk meringankan kondisi tersebut. Dua hal yang kerap dijadikan pelarian adalah rokok dan makan enak. 

Sesekali menghadiahi diri dengan makanan enak memang tidak masalah, apalagi jika Anda habis melakukan sesuatu perjuangan berarti. Namun, jika dilakukan terus-menerus, itu pasti akan berdampak pada kenaikan berat badan. 

Mirisnya lagi, hipertensi tak lagi ditemukan pada warga lanjut usia (lansia), melainkan pada usia muda yang masih produktif.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News