Waspada! Suplemen Zat Besi Bisa Picu Pertumbuhan Kanker
"Banyak toko dan pemasok tidak benar-benar menyatakan apa jenis senyawa besi hadir, bahkan di apotek. Biasanya hanya mengatakan 'besi' atau 'mineral besi', yang bermasalah bagi konsumen," jelas Scheers.
Mengenai tindakan apa yang harus dilakukan oleh konsumen, ini yang dikatakan Scheers.
"Pertama, kita harus ingat bahwa penelitian dilakukan pada sel kanker manusia yang dibudidayakan di laboratorium, karena itu tidak etis untuk dilakukan pada manusia. Tapi, mekanisme yang mungkin dan efek yang diamati masih membutuhkan perhatian. Mereka harus diselidiki lebih lanjut. Saat ini, orang masih harus mengikuti saran medis yang direkomendasikan," kata Scheers.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka bisa memiliki efek positif pada kesehatan, misalnya menghubungkan suplemen vitamin D dengan risiko asma yang lebih rendah.
Sementara yang lain telah menunjukkan bahwa beberapa suplemen dapat menjadi tidak efektif dan paling buruk berbahaya bagi kesehatan.
Sebuah studi AS 2017 menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi suplemen vitamin B6 dan B12 jangka panjang dosis tinggi dan peningkatan risiko kanker paru pada pria.
Sementara studi 10 tahun 2015 menemukan bahwa mengambil di atas dosis yang direkomendasikan dari suplemen diet, seperti sebagai multivitamin umum, dapat meningkatkan risiko terkena kanker dan penyakit jantung hingga lebih dari 20 persen.
Temuan dari penelitian baru ini datang hanya beberapa hari setelah laporan oleh Kaiser Health News menyarankan bahwa banyak orang Amerika mengonsumsi suplemen, meskipun hanya ada sedikit bukti bahwa mereka bekerja.