Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Waspadai Berat Badan Bertambah karena Stres

Senin, 30 Juli 2018 – 10:22 WIB
Waspadai Berat Badan Bertambah karena Stres - JPNN.COM
Berat Badan. ILUSTRASI. FOTO: Laman Health

jpnn.com - Stres adalah masalah yang biasa melanda orang-orang pada saat ini. Urusan pekerjaan, kuliah, rumah tangga, sosial kemasyarakatan yang semakin kompleks memuat orang-orang rentan terkena stres.

Menurut penelitian, stres tidak hanya membuat tubuh kurus tapi bisa juga membuat tubuh gemuk. Mengapa bisa demikian?

"Pada saat stres, tubuh kita melepaskan hormon kortisol," kata seorang dokter yang bersertifikat dewan dalam pengobatan obesitas, Dr. Charlie Seltzer, seperti dilansir laman MSN, Minggu (29/7).

Kortisol juga dikenal sebagai alter ego hormon stres. Dengan sendirinya, kortisol tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

"Ini adalah hormon katabolik yang menyebabkan penurunan berat badan dengan memecah otot dan lemak," kata Amanda Barnes, MS, RDN, pemilik Amanda Barnes Fitness.

"Tapi itu sayangnya, tidak berarti bahwa lebih banyak tekanan sama dengan penurunan berat badan. Kortisol sebenarnya adalah perangsang nafsu makan," sambung Dr. Seltzer.

Itulah alasannya mengapa ketika Anda sedang stres, Anda ingin makan. Dan Anda bisa memiliki waktu yang lebih sulit untuk mengatakan tidak pada makanan berlemak tinggi lemak.

"Menambah berat badan karena stres sangat umum dan sebenarnya ada alasan fisiologis kita cenderung makan lebih banyak dan mendambakan makanan yang lebih tidak sehat ketika kita stres," kata Barnes.

Menurut penelitian, stres tidak hanya membuat tubuh kurus tapi bisa juga membuat tubuh gemuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News