Waspadai Tanda dan Gejala Baru Virus Corona pada Kulit
jpnn.com, JAKARTA - Para ilmuwan menemukan gejala baru mirip dengan radang dingin yang dialami pasien corona atau COVID-19. Pada titik ini, SARS-CoV-2 (yang merupakan virus di balik pandemi COVID-19) menyerang sistem pernapasan.
Ini berarti bahwa virus corona menargetkan paru-paru dan organ lain yang terhubung dan relevan. Karena itu, gejala penyakit biasanya muncul sebagai batuk terus-menerus, sesak napas, demam, gejala mirip flu, dan sakit kepala.
Semua ini sudah terbukti sebagai gejala COVID-19 dan dengan demikian tetap menjadi tanda-tanda utama seseorang yang menderita penyakit ini.
Namun, gejala-gejala yang lebih baru terkait dengan virus corona juga mulai muncul ketika para ilmuwan dan pakar menyelami lebih dalam virus yang menyebabkan pandemi ini.
Salah satu gejala tambahan yang pertama kali muncul adalah hilangnya bau dan rasa, yang tampaknya terjadi karena virus corona mengacaukan sel-sel kita yang bertanggung jawab atas indra tersebut.
Gejala lain yang muncul adalah diare karena ada laporan bahwa virus juga bisa ditransfer melalui metode fecal-oral, yang berasal dari tidak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi. Lalu ada juga pinkeye ringan.
Nah, sekarang, gejala baru termasuk gatal-gatal, kulit merah yang menyakitkan dan sesuatu yang mirip dengan radang dingin, yang telah terlihat pada beberapa pasien COVID-19, sesuai dengan Persatuan Dermatologi Nasional Perancis.
"Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi ini bisa dikaitkan dengan coronavirus novel. Kami memperingatkan masyarakat dan profesi medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menular secepat mungkin," kata juru bicara dari SNDV, seperti dilansir laman MSN, Selasa (21/4).