Waspadalah, Ini Modus Baru Penipuan dengan Data Sekolah
jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya baru saja mengungkap penipuan bermodus kecelakaan anak. Komplotan pelaku penipuan beraksi dengan memanfaatkan data siswa dari sekolah.
Kasubdit 3 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, pelaku memperoleh data siswa dengan berpura-pura sebagai petugas dari dinas pendidikan. Begitu data di tangan, pelaku menghubungi target setelah sebelumnya melihat latar belakang calon korban.
"Jika yang kena dari sekolah favorit dan keluarga berada dia ambil tarif lebih besar. Tetapi kalau dari sekolah biasa dia menyesuaikan," kata Budi di Polda Metro Jaya, Minggu (6/11)
Penyesuaian ini dilakukan untuk memudahkan komunikasi terhadap korbannya. Menurut Budi, peran yang dilakukan pelaku diatur sedemikian rupa hingga menyerupai aslinya.
"Pelaku tahu berperan sebagai penjaga sekolah, guru sekolah maupun dokter rumah sakit. Korban pun teperdaya," kata Budi.
Menurut Budi, pelaku sekali beraksi bisa meraup Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Jumlah ini belum ditambah bila pelaku merayu korban untuk membeli peralatan medis lain.
Budi pun mengimbau para orang tua agar lebih waspada terhadap penipuan bermodus kecelakaan anak. Apabila para orang tua menerima sebuah panggilan telepon berisi kabar peristiwa kecelakaan, sebaiknya memastikan dulu ke pihak berwenang.
"Jangan panik, apabila diarahkan ke rumah sakit tanya RS mana. Kita bisa kontak UGD. Lalu lakukan konfirmasi dengan jalur yang lain. Jika sudah jadi korban laporkan ke polsek dan polres setempat," ucap Budi.