Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wayang Orang Sriwedari Solo Peringati Hari Jadi Ke-101

Libatkan 101 Seniman, Pernah Pentas tanpa Penonton

Sabtu, 09 Juli 2011 – 08:08 WIB
Wayang Orang Sriwedari Solo Peringati Hari Jadi Ke-101 - JPNN.COM
Pementasan wayang orang Sriwedari tadi malam. Foto: ARIEF BUDIMAN/RADAR SOLO
Bertahun-tahun belum juga menunjukkan peningkatan signifikan, lagi-lagi perhatian pemerintah menjadi solusi. Pemberian penghargaan diberikan Pemkot Solo kepada pelaku seni di Solo yang sudah bertahun-tahun menggeluti pekerjaannya tersebut. Pada 2009, sebanyak 65 anggota wayang orang Sriwedari yang berstatus honorer diangkat Pemerintah Kota Solo menjadi PNS. Tampaknya, program Pemkot Solo yang mengangkat honorer menjadi PNS tersebut benar-benar ampuh. Di antara 85 seniman Gedung Wayang Orang, hanya 15 orang yang tersisa dengan status honorer sampai sekarang karena usianya lebih dari 65 tahun.

Sejak itu, semangat para anggota wayang orang Sriwedari bertambah. Ide dan kreativitas pemain mulai ditingkatkan. Anggota GWO mulai berkreasi dengan berbagai trik untuk menarik minat masyarakat. Meski lakon yang dipertunjukkan tetap menggunakan pakem Jawa, penyajiannya di panggung mulai mengikuti perkembangan zaman.

Misalnya, banyolan untuk mencairkan suasana, berinteraksi langsung dengan penonton, sajian panggung seperti tatanan lighting dan properti penunjang, pemotongan durasi waktu yang sebelumnya 5?6 jam menjadi 2 jam sekali tampil, jam pementasan yang biasanya dimulai pukul 9 malam dimajukan, serta rolling pemain untuk menghilangkan kesan yang tidak mengenal lakon tapi mengenal pemerannya.

"Menyajikan tontonan kepada masyarakat itu ibarat pemerintah melayani masyarakat. Kita harus mengerti apa yang di inginkan masyarakat. Jangan merasa sudah dikenal, lantas menjadi seenaknya. Karena itu, saya berinisiatif me-rolling teman-teman agar dapat memerankan tokoh," katanya.

Kesenian ini cukup tua, setua sejarah Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran sebagai trah Dinasti Mataram. Sempat booming sampai ditonton

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News