Wayang Orang Sriwedari Solo Peringati Hari Jadi Ke-101
Libatkan 101 Seniman, Pernah Pentas tanpa PenontonSabtu, 09 Juli 2011 – 08:08 WIB
Sejak itu, semangat para anggota wayang orang Sriwedari bertambah. Ide dan kreativitas pemain mulai ditingkatkan. Anggota GWO mulai berkreasi dengan berbagai trik untuk menarik minat masyarakat. Meski lakon yang dipertunjukkan tetap menggunakan pakem Jawa, penyajiannya di panggung mulai mengikuti perkembangan zaman.
Misalnya, banyolan untuk mencairkan suasana, berinteraksi langsung dengan penonton, sajian panggung seperti tatanan lighting dan properti penunjang, pemotongan durasi waktu yang sebelumnya 5?6 jam menjadi 2 jam sekali tampil, jam pementasan yang biasanya dimulai pukul 9 malam dimajukan, serta rolling pemain untuk menghilangkan kesan yang tidak mengenal lakon tapi mengenal pemerannya.
"Menyajikan tontonan kepada masyarakat itu ibarat pemerintah melayani masyarakat. Kita harus mengerti apa yang di inginkan masyarakat. Jangan merasa sudah dikenal, lantas menjadi seenaknya. Karena itu, saya berinisiatif me-rolling teman-teman agar dapat memerankan tokoh," katanya.