Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wenri Wanhar, Sempat jadi 'Mata-mata', Memburu Denyut Peristiwa Sejarah

Jumat, 04 Desember 2015 – 08:44 WIB
Wenri Wanhar, Sempat jadi 'Mata-mata', Memburu Denyut Peristiwa Sejarah - JPNN.COM
Wenri Wanhar. Foto: dok pribadi for Jawa Pos/JPNN

Hasilnya cukup mengejutkan. Wenri mendapatkan beberapa lembar informasi soal intel asal Jepang tersebut. Dari informasi itu juga, dia mengetahui bahwa ada sebuah monumen di sekitar Tokyo Tower, Jepang, yang memuat puisi dari Soekarno, presiden pertama RI. ”Dalam puisi itu, Soekarno ternyata menyebut nama Tomegoro,” tuturnya.

Kegigihan Wenri dalam upaya turut merasakan langsung denyut peristiwa sejarah juga dibuktikan dalam penelusurannya ke sebuah rumah di Jalan Cikini, Jakarta. Rumah milik pahlawan nasional Achmad Soebardjo itu pernah didatangi Tomegoro.

Peneliti sejarah lain mungkin sudah akan puas jika sudah bisa menemukan atau sekadar berkunjung ke rumah tersebut. Tapi, tidak demikian Wenri. Dia ingin masuk, berbincang dengan sang pemilik, dan ”menggeledah” isi rumah. 

Sebab, dia tahu bahwa kandungan sejarah di rumah itu sangat tinggi. ”Di rumah di Jalan Cikini itu, Tomegoro pernah bertemu dengan Tan Malaka. Di rumah itu pula, Soekarno juga bertemu dengan Tan,” tuturnya.

Untuk mewujudkan keinginan itu, Wenri pun mulai mencari cara. Kebetulan, di seberang rumah tersebut ada sebuah restoran masakan Sunda. Akhirnya, selama seminggu dia ”memata-matai” rumah itu dengan menjadi pengunjung restoran.

”Kapan pemilik datang dan bagaimana aktivitasnya harus diketahui,” paparnya.

Setelah merasa bahwa informasinya cukup, Wenri memutuskan untuk ”nyanggong” di depan rumah itu pada suatu sore. Tak lama kemudian, pemilik rumah itu pulang. ”Saat itu saya langsung menyapa dan obrolan tentu saja soal Achmad Soebardjo. Ternyata pemilik rumah itu sekarang anaknya Soebardjo, Rohadi Soebardjo,” ujarnya.

Berbagai cerita soal Soebardjo akhirnya menghangatkan hubungan keduanya, Wenri dan Rohadi. Kepada Rohadi, Wenri menuturkan bahwa ada sebuah paviliun di rumah tersebut yang sebenarnya sangat bersejarah.

WENRI Wanhar bisa dibilang sejarawan yang unik, langka. Buku-buku karyanya ditulis dengan berupaya merasakan langsung denyut peristiwa bersejarah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close