Winasa Penggagas E-Voting di Jembrana
Senin, 19 April 2010 – 03:04 WIB
Dengan e-voting, banyak yang bisa dipangkas. TPS berkurang. Jaringan penyelenggara juga berkurang. Tidak menggunakan KPPS yang banyak. Tidak perlu PPK. ATK juga habis (tidak diperlukan). Cukup KTP yang sudah kami siapkan, yakni e-KTP. Penghitungan suara juga cepat. Jadi, demokrasi tetap akurat dan murah.
Berapa biaya pengadaan satu unit e-voting?
Satu unit e-voting saya perkirakan cuma Rp 10 juta, termasuk anggaran pelaksanaan di tiap TPS. Kami memesan chasing alat e-voting dari Bandung. Harganya sekitar Rp 4 juta. CPU Rp 2,5 juta, monitor (touch screen) Rp 2 juta, dan card reader Rp 800 ribu. Pada pilkada nanti, dibutuhkan 200-an TPS. Nanti alat-alat itu bisa kami sewakan ke daerah lain. (pri/c11/kum)