Wisatawan Mulai Jengkel dengan Kelakuan Demonstran Hong Kong
jpnn.com, HONG KONG - Bandara Internasional Hong Kong kemarin sore, Selasa (13/8) hampir sama dengan hari sebelumnya. Ribuan pendemo berbaju hitam berdesak-desakan. Mereka duduk memenuhi terminal keberangkatan bandara. Sedangkan para wisatawan dan calon penumpang berjuang untuk keluar dari negeri pulau tersebut.
''Kami sudah mendapat pelajaran,'' ujar Anson Ng, seorang demonstran, kepada South China Morning Post. Pelajaran yang dimaksud adalah pengalaman hari pertama menutup bandara Senin lalu (12/8).
Dua hari lalu, ujar Anson, waktu aksi mereka terlalu singkat. Itu terjadi karena pendemo keder lebih dahulu begitu mendengar polisi segera datang untuk mengusir massa. ''Jangan panik, lalu kabur hanya karena hoaks yang tersebar,'' ungkap pemuda 19 tahun itu.
Rupanya, peserta demo lebih sreg dengan beraksi melumpuhkan bandara. Mereka puas melihat Chief Executive Hong Kong Carrie Lam yang berbicara lagi gara-gara penutupan bandara hari pertama. Karena itu, mereka kukuh ingin mengulang peristiwa tersebut. ''Saya menginginkan bandara tutup dan sebagian besar penerbangan dibatalkan,'' ujar mahasiswa bermarga Kwok kepada Agence France-Presse.
BACA JUGA: Hoaks Pembantaian Ala Tiananmen Square Resahkan Warga Hong Kong
Aksi dua hari terakhir berbeda dengan demo di bandara akhir pekan lalu. Awalnya, pendemo hanya memenuhi bandara sambil membawa poster dan membagikan selebaran. Calon penumpang masih bebas check-in atau keluar bandara.
Tetapi, cara mereka sekarang berbeda. Mereka berfokus duduk memenuhi terminal keberangkatan. Mereka sengaja membuat barikade dengan menggunakan troli dan barang-barang lainnya. Sambil bertahan, para demonstran terus-menerus berseru-seru, ''Dukung Hong Kong, dukung kemerdekaan.''
Aksi penduduk Hong Kong itu, tampaknya, menguji kesabaran para wisatawan dan pengunjung Hong Kong. Setelah dua hari terpuruk, kesabaran para penumpang menipis. Banyak di antara mereka yang ingin menerobos lautan manusia tersebut, namun kembali dengan air mata.