Wisatawan Mulai Jengkel dengan Kelakuan Demonstran Hong Kong
''Kalian bisa bertikai dengan pemerintah, tapi bukan dengan saya. Saya hanya ingin pulang,'' ujar perempuan asal Thailand yang datang bersama putranya. Dia berjanji tak akan berkunjung ke Hong Kong lagi.
Pavol Cacara sampai beradu mulut dengan para pendemo. Menurut warga Slovakia itu, memprotes kebijakan pemerintah dengan memblokade bandara tak akan membantu.
Otoritas Bandara Hong Kong jelas kebingungan. Masalah penangguhan penerbangan Senin saja belum terpecahkan. Tetapi, kemarin daftar tunggu penerbangan mereka bertambah panjang.
Maskapai yang biasa beroperasi di Hong Kong pun mengalihkan penerbangan ke Tiongkok Selatan. Kemarin penerbangan tujuan Hong Kong oleh Air China dialihkan ke Shenzhen. Dari sana mereka baru melewati perbatasan Shenzhen-Hong Kong.
''Kami tidak pernah membenarkan perilaku seperti ini.'' Begitu pernyataan resmi dari Cathay Pacific, maskapai penerbangan terkenal dari Hong Kong.
Di sisi lain, kubu Tiongkok rupanya mulai marah. Banyak media Beijing yang melabeli para pendemo sebagai geng penjahat. Mereka meminta pemerintah Tiongkok segera turun tangan dan menindak para pengunjuk rasa.
Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times, pun menunjukkan bahwa militer Tiongkok sudah berjaga di Shenzhen. ''Seharusnya mereka tahu ini sinyal bahwa mereka mengundang petaka. Betapa mudahnya (militer, Red) menghancurkan sekelompok cecunguk,'' ungkapnya dalam platform dunia maya Tiongkok, Weibo. Global Times merupakan media yang didanai langsung oleh pemerintah. (bil/c4/dos)